Welcome to our website. Neque porro quisquam est qui dolorem ipsum dolor.

Lorem ipsum eu usu assum liberavisse, ut munere praesent complectitur mea. Sit an option maiorum principes. Ne per probo magna idque, est veniam exerci appareat no. Sit at amet propriae intellegebat, natum iusto forensibus duo ut. Pro hinc aperiri fabulas ut, probo tractatos euripidis an vis, ignota oblique.

Ad ius munere soluta deterruisset, quot veri id vim, te vel bonorum ornatus persequeris. Maecenas ornare tortor. Donec sed tellus eget sapien fringilla nonummy. Mauris a ante. Suspendisse quam sem, consequat at, commodo vitae, feugiat in, nunc. Morbi imperdiet augue quis tellus.

Rabu, 25 Mei 2011

A T A P

Fungsi Atap untuk menutup suatu ruang, sehingga isi bangunan, konstruksi, pemakai atau penghuni akan terlindung dari pengaruh iklim ( sinar matahari, hujan, angin, panas, dll ).
Macam-macam bentuk atap :
a) Atap Lasener
b) Atap Pelana
c) Atap Perisai ( mempunyai empat sisi )
d) Atap Perisai Buntung
e) Atap Mansard Perisai Buntung
f) Atap Pelana Lengkung
g) Atap Gergaji
h) Atap Kemah
i) Atap Kerucut
j) Atap Menara
k) Atap Menara Topi Uskup

Pada umumnya untuk keperluan atap, rangka atapnya dibuat dari konstruksi kayu, akan tetapi untuk bangunan yang besar juga dapat digunakan rangka atap dari konstruksi baja.
Untuk konstruksi dari baja sebelumnya harus dihitung dulu beban rumus, sehingga diperoleh besarnya profil baja untuk tiap batang rangka atap, banyak paku keliling ( mur, baut ) yang di pakai dan tebal las yang diperlukan oleh tiap sambungan.

Atap secara keseluruhan terdiri dari 2 bagian utama :
1. Penutup Atap
2. Konstruksi Pemikul ( konstruksi Kap )
Sesuai dengan fungsinya, masing-masing harus memenuhi beberapa syarat :
1. Penutup Atap harus:
a) Cukup tahan lama
b) Rapat air
c) Tidak mudah terbakar
2. Konstruksi kap harus:
a) Cukup kuat
b) Stabil

Ø Bubungan adalah sisi atap yang teratas selalu dalam kedudukan datar. Kebanyakan menentukan arah bangunan.
Bagian-bagian luar atap antara lain :
Ø Tiris atap/ bagian atap terbawah
Ø Garis patahan atap pada tambahan kasan miring garis pertemuan antara 2 bidang atap yang beda kemiringannya.
Ø Jurai luar adalah bagian yang tajam pada atap terletak dari garis tiris dan sampai bumbungan.
Ø Jurai dalam adalah bagian yang tajam pada atap terletak dari garis tiris atap sampai bumbungan
Ø Titik pertemuan jurai dan bumbungan tempat bertemunya 3 bidang atap atau lebih.
Ø Bunbungan penghubung miring, garis jurai pada bidang atap yang bertemu terjadi pada bangunan yang tinggi bumbungannya berbeda letaknya.

Kemiringan Atap
Ø Atap sudut, tinggi atap sama dengan setengah kemiringan atap 450.
Ø Atap terjal, tinggi lebih dari setengah lebar bangunan
Ø Atap datar, biasanya menunjukan kemiringan kurang dari 900 sampai datar. Pengaliran air hujan mulai dari pertengahan bangunan. Kondisi ini cocok untuk atap berlapis aspal.

Sabtu, 07 Mei 2011

TEORI KUMAN SEBAGAI PENYEBAB PENYAKIT

Girolamo Fracastoro (1483 – 1553): mengusulkan bahwa penyakit disebabkan oleh mahluk hidup kecil yang tidak terlihat oleh mata manusia.
Robert Koch (1843 – 1910): adalah salah satu peneliti pertama yang membuktikan bahwa penyebab suatu penyakit adalah kuman yang spesifik.
Pada tahun 1876, koch menemukan penyebab penyakit antharx pada hewan sapi yaitu suatu bakteri yang bernama Bacillus anthracis.
Selanjutnya juga koch dan kawan-kawan juga menemukan penyebab penyakit TBC dan KOLERA, Koch juga merintis teknik-teknik yang dewasa ini banyak digunakan di laboratorium mikrobiologi seperti:
  1. Terknik pewarnaan sel mikroorganisme
  2. Teknik isolasi koloni mikroba yang murni (terdiri dari satu jenis mikroba saja)
  3. Teknik pemiliharaan koloni mikroorganisme pada suatu media yang padat.
  4. Media dipadatkan dengan jalan menambahkan agar atau gelati

Richard J. Petri (1852 – 1921): menciptakan cawan petri, yaitu suatu cawan yang digunakan untuk mengisolasi mikroba dari berbagai sampel.

Tahun 1880: Robert koch merumuskan postulat koch. Postulat ini terdiri dari kriteria yang digunakan untuk menguji penyebab dari suatu penyakit.
Isi dari postula kosh
1. Mikroorganisme spesifik penyebab penyakit tsb.selalu di temukan pada setiap kasus penyakit.
2. Mikroorganisme spesifik penyebab penyakit tsb. Dapat diisolasi dari penderita dan ditumbuhkan dalam bentuk biakan murni di laboratorium.
3. Biakan murni tsb. Akan menimbulkan penyakit dengan gejala yang sama ketika diinokulasikan kedalam tubuh hewan percobaan.
4. Biakan yang sama dengan mikroorganisme penyebab awal harus dapat diisolasikan kembali dari tubuh hewan percobaan yang terinfeksi dan tumbuh lagi sebagai biakan murni.
 isi postulat River
1. Virus harus ditemukan dalam cairan tubuh sewaktu sakit atau dari sel yang menunjukan lesion yang spesifik.
2. Virus yang diperoleh dari hewan terinfeksi harus dapat menimbulkan penyakit pada hewan percobaan dalam bentuk antibodi terhadap virus tsb.
3. Virus yang diisolasi dari hewan percobaan harus dapat ditularkan ke hewan peka lainnya.