Air
merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan mahluk hidup dibumi,
baik Hewan maupun Tumbuhan, karena tidak ada mahluk hidup yang bisa hidup tanpa
air. contoh salah satunya kita sebagai manusia yang sangat membutuhkan air
untuk kebutuhan hidup, seperti minum, masak, mandi, dan kebutuhan hari-hari
lain sebagainya. Ketersediaan air bersih di sebuah kawasan yang memiliki
tingkat kesulitan untuk mendapatkan air bersih sangatlah penting. Namun,
mengingat bahwa tidak semua kota, kawasan atau daerah untuk mendapatkan
air bersih, maka sangat perlu adanya peninjauan distribusi air bersih
bagi masyarakat setempat yang memiliki tingkat kesulitan untuk mendapatnkat air
bersih. coba di bayangkan saja apabilah salah satu kawasan atau daerah yang
tidak memiliki air bersih hanya mengandal sumur bor dan air hujan yang berasal
dari seng-seng rumah dan ditampung di bak penampungan tanpa pengolahan dan
langsung dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
ini Sobat sedikit penjelasan tentang Air Sumur Bor dan Air Hujan Transpor::
ini Sobat sedikit penjelasan tentang Air Sumur Bor dan Air Hujan Transpor::
a) Air Sumur Bor
Dimana
Air sumur bor yang bersumber dari air tanah mengandung
besi terlarut berbentuk ferro (Fe2+). Jika air tanah tersebut dipompakan keluar
dan kontak dengan udara (oksigen) maka besi (Fe2+) akan teroksidasi menjadi
ferihidroksida (Fe(OH)3). Ferihidroksida dapat mengendap dan berwarna kuning
kecoklatan .Hal ini sangat berbahaya bagi munusia untuk kegitan sehari-hari
apalagi sampai meminumnya. Tingginya kadar ion Fe (Fe2+, Fe3+) bisa kita lihat
dari warna kuning kecoklatan, coba sobat diamkan air sumur bor diudara terbuka
dan sobat amati perubahannya.
Nah, Sobat Tingginya kandungan Fe (Fe2+, Fe3+) ini berhubungan dengan keadaan struktur tanah. Struktur tanah dibagian atas merupakan tanah gambut, selanjutnya berupa lempung gambut dan bagian dalam merupakan campuran lempung gambut dengan sedikit pasir. Besi terlarut dalam air sumur bor ini dapat berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation ferri (Fe3+). Hal ini tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut dapat berbentuk senyawa tersuspensi, sebagai butir koloidal seperti Fe(OH)3, FeO, Fe2O3 dan lain-Iain. Konsentrasi besi terlarut yang masih diperbolehkan dalam air bersih adalah sampai dengan 0,1 mg/l. Apabila kosentrasi besi terlarut dalam air melebihi batas tersebut akan menyebabkan berbagai masalah, diantaranya, gangguan teknis, gangguan fisik dan gangguan kesehatan..
Nah, Sobat Tingginya kandungan Fe (Fe2+, Fe3+) ini berhubungan dengan keadaan struktur tanah. Struktur tanah dibagian atas merupakan tanah gambut, selanjutnya berupa lempung gambut dan bagian dalam merupakan campuran lempung gambut dengan sedikit pasir. Besi terlarut dalam air sumur bor ini dapat berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation ferri (Fe3+). Hal ini tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut dapat berbentuk senyawa tersuspensi, sebagai butir koloidal seperti Fe(OH)3, FeO, Fe2O3 dan lain-Iain. Konsentrasi besi terlarut yang masih diperbolehkan dalam air bersih adalah sampai dengan 0,1 mg/l. Apabila kosentrasi besi terlarut dalam air melebihi batas tersebut akan menyebabkan berbagai masalah, diantaranya, gangguan teknis, gangguan fisik dan gangguan kesehatan..
b) Air hujan Transpor
Air hujan adalah air yang menguap karena panas dan
dengan proses kondensasi membentuk tetes air yang lebih besar kemudian jatuh kembali ke
permukan bumi. Pada waktu berbentuk uap, air terjadi proses transportasi (pengangkutan
uap air oleh angin menuju daerah tertentu yang akan terjadi hujan). Ketika proses
transportasi tersebut uap air tercampur dan
melarutkan gas-gas oksigen, nitrogen, karbondioksida,
debu, dan senyawa lain. Karena itulah, air hujan juga mengandung debu, bakteri, serta berbagai senyawa
yang terdapat dalam udara. Jadi
kualitas air hujan juga banyak dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya.
Kelarutan gas CO2 didalam air hujan akan membentuk asam askorbat
(H2CO3) yang menjadikan air hujan bereaksi asam. Beberapa
macam gas oksida dapat berada pula di udara, diantaranya yang penting adalah
oksida belerang dan oksida nitrogen (S2O2 dan N2
NO3). Kedua oksida ini bersama-sama dengan air hujan akan membentuk
larutan asam sulfat dan larutan asam nitrat ( H2SO4 dan H2
NO3 ). Memang pada
umumnya kualitas air hujan cukup baik, bila air hujan yang berasal dari
atmosfir langsung ke penampungan tanpa ada transportasi dari atap-atap rumah
yang akan bisa mengakibatkan kerusakan- kerusakan terhadap logam atap yang akan
menimbulkan karatan dan tercampur pada
air hujan tersebut, sehingga mempengaruhi air hujan itu sendiri.
nah, itu dia sob sedikit
penjelasan mengenai Air Sumur Bor dan Air Hujan, kalau kitee mau bahas 2
masalah di atas ini jadi panjang sob..hhee
lanjut ke topik lagi ya
sob...
Jadi gini
sob, untuk kriteria air bersih biasanya meliputi 3 aspek, yaitu kualitas,
kuantitas, dan kontinuitas. Dalam usaha menyediakan air bersih, biasanya
berkaitan dengan Perusahaan Dagang Air Minum ( PDAM ) Perusahan Milik Negara.Perusahan
ini yang menangani air bersih yang biasa kita gunakan sehari-hari, bagi
pengguna air PAM..bagi yang ga menggunakan kasian deh loh..hhe
Secara
teknis, kali ini kita akan membahas mengenai jenis-jenis pengolahan air bersih.
Secara umum yang sobatpun bisa melakukannya.
sobat untuk
pengolahan air bersih terdiri dari 3 aspek,
Ø
aspek
pertama
pengolahan
secara fisik biasanya dilakukan secara mekanis tanpa adanya penambahan bahan
kimia, Contohnya adalah pengendapan, filtari, adsorpsi, dan lain-lain
Ø
Aspek kedua
Pengolahan
secara Kimiawi Contohnya adalah pengendapan, filtari, adsorpsi, dan lain-lain.
Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia seperti klor,
tawas, dan lain-lain, biasanya digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat
yang terkandung dalam air.
Ø
Aspek Ketiga
Pengolahan
secara Biologis biasanya memanfaatkan mikroorganisme sebagai media pengolahnya.
PDAM,
biasanya melakukan pengolahan secara fisika dan kimiawi dalam proses penyediaan
air bersih. Secara umum, skema pengolahan air bersih meliputi:
v
Bangunan Inteke
v
Water Treatment Plant
v
Reservoir
1. Bangunan Intake
Bangunan intake ini berfungsi sebagai
bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Pada umumnya, sumber air
untuk pengolahan air bersih, diambil dari sungai. Pada bangunan intake ini
biasanya terdapat bar screen atau saringan kasar
yang terpasang pada pintu masuk air yang berfungsi untuk menyaring
benda-benda padat yang ikut tergenang dalam air seperti batang kayu,
daun-daunan dan sampah-sampah lainnya sehingga tidak mengganggu pemompaan air.
Selanjutnya, air akan masuk ke dalam sebuah bak yang nantinya akan dipompa ke
bangunan selanjutnya, yaitu WTP – Water
Treatment Plant.
2. Water Treatment Plant
Water
Treatment Plant atau lebih sering
disebut Akronim WTP ialah bangunan utama pengolahan air bersih. Biasanya
bagunan ini terdiri dari empat bagian, yaitu :
Ø
Bak Koagulasi
Dari
bangunan intake, air akan
dipompa ke bak koagulasi ini. Apa yang terjadi dalam bak ini..?? pada proses
koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada
dasarnya air sungai atau air-air kotor biasanya berbentuk koloid dengan
berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya. Destabilisasi partikel
koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun dilakukan
secara fisik dengan rapid mixing
(pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic
jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk).
Biasanya pada WTP dilakukan dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah
30 – 90 detik.
Ø
Bak Flokulasi
Setelah dari
unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit ini
ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan
dilakukan pengadukan lambat (slow mixing).
Ø
Bak Sedimentasi
Setelah
melewati proses destabilisasi partikel koloid melalui unit koagulasi dan unit
flokulasi, selanjutnya perjalanan air akan masuk ke dalam unit sedimentasi.
Unit ini berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah
didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis.
Berat jenis partikel koloid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada
berat jenis air. Dalam bak sedimentasi, akan terpisah antara air dan lumpur,
dimana lumpur akan mengendap. Secara umum gabungan unit koagulasi, flokulasi
dan sedimentasi biasa disebut aselator.
Ø
Bak Filtrasi
Setelah
proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini,
sesuai dengan namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media
berbutir ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica, dan kerikil silica
denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara grafitasi.
Apabila sudah
selesai dalam proses pengolahan air bersih. Ada lagi proses tambahan, yaitu lakukan
disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain
sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.
3. Reservoir
Setelah dari
WTP dan berupa clear water, sebelum
didistribusikan, air masuk ke dalam reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai
tempat penampungan sementara air bersih sebelum didistribusikan melalui
pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi kerumah-rumah menggunakan
grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi
lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya
terletak diatas bukit, atau gunung sob..
Nah sob,
kalau sob mau buatin IPA agak baiknya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun dalam
satu kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, dengan cara ini sob bisa menghemat
biaya pembangunan, sehingga tidak diperlukan pumping station dengan kapasitas
pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke
reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk
didistribusikan melalui pipa-pipa dengan berbagai ukuran ke tiap daerah
distribusi.
Oke sob
sampai ketemu lagi di posting berikutnya…besok
posting tentang apa lagi ya?? Ada masukan ga sob…hhe..
Kank Aay
Kank Aay