Selasa, 20 Mei 2014

Desa Buli

Halo browww..postingan kali ini saya akan menceritakan sedikit tentang Desa Buli, Desa yang berada di Kabupaten Halmahera Timur.. Buli merupakan salah satu Desa yang berada di Kabupaten Halmahera Timur, Buli sendiri memiliki kekayaan alam yang melimpah, yang dimanfaatkan oleh banyak perusahan-perusahan tambang Nikel yang berada di Buli. 


Rabu 8 Mei 2014, saya berangkat dari Ternate - Buli dengan menggunakan transportasi udara, selain transportasi udara ada juga transportasi laut dan darat. Biasanya perjalanan udara memakan waktu sekitar 30 menit. Pesawat yang masuk di Buli hanya wings satu-satunya yang lain suda pada minggat. Siang itu saya di anjurkan oleh petugas travel bagian tiketing untuk melakukan cek-in pukul 10:00 WIT untuk keberangkat pada pukul 12:05 WIT. Namun, ternyata kedatangan pesawat agak telat, saat itu pesawat tiba di Bandara Babullah Ternate pukul 13:03 WIT dari Manado. Pesawat take off pada pukul 13:07 dan tiba di Buli pada pukul 13:38. Sesampai di Bandar Udara Buli, saya langsung menuju ke ruangan kedatangan.

 


Diruangan kedatangan saya disambut oleh beberapa sopir taxi yang menawarkan jasanya untuk mengantar saya ketempat tujuan (taxi ini tidak seperti taxi di Jawa pada umumnya, taxi berupa mobil-mobil yang biasa dijumpai di Jawa sebagai mobil pribadi, seperti: Avanza, Pajero, Hilux, Xenia, dan berbagai mobil lain). Ongkos taxi tersebut kurang lebih sekitar 50 ribu rupiah.

  


Nah, setelah menempuh perjalanan dari bandara - Buli selama 40 menit (tergantung laju kendaraan ya hehe...) sekarang tibalah saya di Desa Buli yang berkabupaten di Maba. Sesampainya di Buli, perut terasa lapar sekali (maklum sarapannya dirapel sih), saya mencari-cari warung makan dan akhirnya saya menemukan warung makan dekat masjid yang sedang dibangun. Saya masuk dan langsung memesan makan (ayam lalapan). Siang itu lahapnya saya makan, ayam lalapannya cukup enak (entah karena sedang kelaparan atau memang enak, saya gatau hehe..) selesai makan saya langsung menuju kasir, saya bertanya “bu, ayam lalapan sama minum berapa?” penjual ayam lalapan menjawab “70 ribu mas” betapa terkejutnya saya ketika mendengar jawaban ibu penjual itu, lalu saya bertanya kembali “bu, serius 70 ribu?” dan si penjual menjawab “iya mas serius, satu porsi ayam lalapan 30 ribu, mas pesan dua porsi jadi 60 ribu ditambah minum 10 ribu” lalu saya berkata “buset bu, mahal banget ya? Padahal cuma nasi ayam doang -,-“ si penjual ngedumel dengan logat khas Buli yang tentu saja saya sendiri tidak paham maksudnya cuma bisa saya simpulkan sepertinya beliau mencibir saya dan teman saya hahaha... Disini semua harga kebutuhan sehari-hari termasuk dalam kategori yang cukup mahal. Harga nasi ayam atau yang disebut lalapan berkisar 30 ribu/porsi belum termasuk minumnya. Pokonya disini pendapatan dan pengeluaran sama-sama tinggi. Yang menjadi salah satu faktor mahalnya harga kebutuhan disini yaitu karena semua kebutuhan sehari-hari di ambil dari luar desa Buli, ditambah ongkos transport yang cukup mahal juga. 

Oia bro, ada satu info lagi yang harus kalian tau. Kalau kalian berkunjung ke Buli jangan lupa bawa lampu charge ya, soalnya listrik disini sedikit abnormal, jangan dipikir ini berbentuk makhluk hidup ya hehe.. abnormal yang dimaksud yaitu listrik disini kadang nyala kadang padam. Tapi yang jelas kalau siang sih pasti padam, kecuali kalau tempat kalian tinggal ada gensetnya. Biasanya listrik mulai padam pukul 07.00 – 18.00 WIT tapi terkadang listrik nyala jam 20.00. pokonya disini kalian sabar-sabar aja deh untuk masalah listrik hahaha...Jangan lupa juga kalau mau kesini harus dipersiapkan uang cash yang banya soalnya disini cuman ada tiga Bank yaitu: Bank Maluku, Bank BRI dan Bank Mandiri dimana ATM di bank-bank tersebut sering gangguan. Untuk masalah transportasi umum di Desa Buli, ada bentor atau yang biasa disebut becak motor. Selain itu pula, ada taxi tapi biasanya taxi itu untuk rute luar Desa Buli, seperti ke bandara dan desa sekitar Buli ( Buli - Subaim 150 ribu, Buli - Mabapura 20 ribu, Buli - Maba 50 ribu, Bandara-Buli 50 ribu) harganya kurang lebih segitu brow... Sedangkan bentor, harganya 5 ribu/orang jadi kalau naik dua orang 10 ribu itupun tergantung jarak tempuhnya... Disini semejak perusahaan – perusahaan break, Buli jadi sepi (kata orang – orang sini sih) biasanya sampai malam banyak lalu lalang mobil perusahaan. Sekarang jam 7 malam saja sudah tidak ada kehidupan, lebay.com

 Oke bro,,mungkin sampai disini dulu bro. Next time saya cerita lagi tentang Buli. Bye

0 komentar:

Posting Komentar