Kamis, 04 September 2014

Cara Mengatasi Air Sedimentasi Menggunakan Bronjong

Halo sobat kali ini Kank Aay akan sedikit berbagi pengalaman kerja. Dimana Kank Aay  pernah bekerja di suatu perusahaan Tambang. Salah satu perusahan swasta yang berada di Timur Indonesia yang bergerak di bidang Ekspor Nikel. Di perusahan tersebut kank Aay di Divisi Environmental Engineering (Bagian Lingkungan) yang ditugaskan sebagai koordinator lapangan. Banyak pengalaman yang Kank Aay dapat diperusahan tersebut dibidang Lingkungan.

Nah, Kank Aay akan berbagi pengalaman bagaimana mengatasi Air Sedimentasi yang akan masuk kelaut sehingga mengurangi pencemaran air laut itu sendiri. Saat itu di perusahaan tempat Kank Aay bekerja memiliki banyak aliran sungai yang mengalir langsung ke laut.
Perusahaan ini mengekspor nikel ke berbagai negara khususnya Jepang. Berbicara nikel berarti kita berbicara mengenai tanah, nikel sendiri berupa tanah yang memiliki nilai kadar ore tertentu, untuk mendapatkan tanah Ore (nikel) tersebut perusahaan itu harus melakukan pembongkaran lahan, mulai dari penebangan pohon sampai pengerukan tanah permukaan. Lahan yang dibongkar lumayan cukup besar, kedalaman penggalian bisa mencapai 30 M dan bisa juga lebih dari 30 M.

Pada suatu hari, tepatnya hari selasa, dilakukan pembongkaran lahan untuk pengambilan ore (nikel), lokasi pembongkaran ini berdekatan dengan jalur sungai,  sebelum pembongkaran Kank Aay dan rekan-rekan dari Divisi Environment melakukan pemantau lingkungan terlebih dahulu atau yang sering disebut Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) untuk menganalisis pencemaran yang akan terjadi. Sebelum itu kita lakukan pemeriksaan kualitas air sungai awal, hasilnya aman masih dibawa baku mutu. Setelah lahan tersebut dibongkar air sungai mulai tercemar yang tadinya berwarna bening sekarang berubah menjadi kuning kecoklatan dan ini terjadi apabila turun hujan. Disini kita lakukan lagi pemeriksaan kualitas air sungai dan ternyata melebihi baku mutu. Awalnya Kank Aay berpikir sungai tersebut tidak akan tercemar karena Kank Aay telah membuat jalur air hujan dan kolam penampung air hujan. Akan tetapi sungai tersebut masih tercemar. Pecemaran ini berasal dari tanggul-tanggul jalan tambang, jadi pada saat hujan, air hujan langsung mengenai tanggul mengalir dari sisi kemiringan tanggul dan langsung menuju ke sungai yang mengakibatkan air sungai berubah warna menjadi kuning kecoklatan, dimana air sungai tersebut langsung menuju ke laut yang akan mengakibatkan air laut tercemar. Kank Aay langsung mengambil tindakan untuk membuatan bronjong. Ada beberapa bronjong yang Kank Aay buat. Sebelum itu Kank Aay membuka aplikasi khusus mengenai desain tambang namanya Surpac untuk mencari tau lokasi pemasangan bronjong dan panjang sungai dari titik bongkaran sampai ke pesisir laut. Setelah Kank Aay mengetahui panjang sungai dan lokasi pembuatan bronjong barulah Kank Aay membuat bronjong pertama dengan tinggi 1 meter 50 senti, panjang 3 meter (tergantung lebar sungai) dan lebar 4 meter. Dari bronjong pertama Kank Aay isi batu dengan susunan batu tela, fungsinya sebagai penyaring bahan-bahan padat yang terbawa air dan juga sebagai penyaring lumpur tanah merah yang berasal dari tanggul-tanggul jalan dan dibelakang bronjong di tanam patok dari kayu dengan diameter kurang lebih 10cm yang berguna untuk menahan bronjong agar tidak terbawa desarnya air sungai. Bronjong kedua sama dengan bronjong pertama, namun didepan bronjong kedua Kank Aay beri ijuk agar lumpur yang sudah tersaring sebelumnya oleh batu tela bisa lebih tersaring lagi. Jarak dari bronjong pertama ke bronjong kedua 25 M. Bronjong ketiga sama juga tapi ada penambahan material penyaring, Kank Aay beri ijuk dan spon (busa). Bronjong ke empat dengan ukuran yang sama Kank Aay beri spon (busa) saja agar lumpur yang terbawa air sungai bisa tersaring dengan baik. Setelah itu Kank Aay melakukan pemeriksaan kualitas air dan berhasil yang tadinya kualitas air sungai melebihi standar baku mutu sekarang dibawah standar baku mutu. Untuk pemeliharan dilakukan 3 minggu sekali (tergantung tingkat sedimentasi yang dihasilkan juga sih), pemeliharan tersebut terdiri dari pengerukan lumpur dan pengangkutan bahan padat agar bronjong tersebut selalu terawat dengan baik. Namun setiap harinya selalu dilakukan pengontrolan pada tiap bronjong.


Sekian cerita tentang bronjong dan sedimentasi air sungai. Semoga dapat bermanfaat untuk sobat sekalian. 

0 komentar:

Posting Komentar